Pages

Minggu, 22 Mei 2016

[SINOPSIS] Beautiful Gong shim Episode 3 Part 2

Presdir Suk (ayahnya joon soo) mendatangi ruangan nenek. Presdir bertanya pada sekretaris apa nenek ada di ruangan. Sekretaris memberitahu bahwa nenek sedang ada tamu yaitu Dan Tae.

Saat Dan Tae dan nenek sedang berbicara, presdir masuk ke ruangan. Nenek mengakhiri pembicaraan dengan Dan Tae dan mengatakan agar Dan Tae mencari solusi yang terbaik dan datang kembali menghadapnya.

Setelah Dan Tae berpamitan, presdir bertanya pada nenek untuk apa Dan Tae bertemu nenek di kantor. Memang solusi apa yang bisa ditawarkan oleh seorang supir?
Nenek menjawab itu bukan urusan presdir. Jadi sebaiknya presdir tidak usah ikut campur.

Dan Tae terlambat sampai di lift, sehingga memilih melewati  tangga untuk turun. Ditangga itu, Dan Tae melihat wanita-wanita sekretaris CEO tengah menyudutkan Gong Shim.


“Beraninya kau berbicara dengan menejer seok? Kau tidak pantas bekerja disini. Kau mempermalukan kantor sekretaris kami” sekretaris senior itu memaki-maki Gong Shim.
“Kesalahan apa yang sudah aku  perbuat?”


“AKu tidak dapat mengerti bagaimana seorang gadis dengan resume mengerikan akhirnya bekerja dengan kami. Apa kau tidk tahu betapa terkejutnya kami? Cih, aku tidak bisa mengatakan apapun saat aku tahu. Kau dipekerjakan karena kau jelek. Itu untuk mencegah presdir selingkuh. Kau tidak diakui untuk hal lain. Kau dipekerjakan karena wajah yang jelek dan karakteristik yang mengerikan. Itu semua agar kau bisa mengawasi presdir” wanita-wanita itu tidak berhenti menghina Gong Shim. Mereka bahkan berbicara sambil menunjuk-nunjuk bahu Gong Shim. Setelah puas, mereka meninggalkan Gong Shim yang bersedih sendirian.



Semua kejadian itu di saksikan oleh Dan Tae hingga membuatnya mengkhawatirkan Gong Shim.


Dan Tae sengaja menunggu Gong Shim di depan lift. Saat mereka bertemu, Dan Tae berpura-pura bahwa itu suatu kebetulan.


“oh, gong shim-sii… wah, aku senang melihatmu disini”
“apa yang kau lakukan disini?”
“ada kesalahan yang aku lakukan. Aku disini untuk memperbaikinya” Dan Tae menjawab sambil menggodai gong shim dengan cara melihat kartu tanda pengenal yang dikalungi gong shim di lehernya.


“ini mungkin terdengar kasar, tapi kau harus tetap bertahan.” Gong shim memberi nasihat pada Dan Tae dan tanpa mereka sadari presdir sembunyi-sembunyi memperhatikan mereka berdua.


Setelah dantae pergi, presdir memanggil gong shim.

“Nona Gong, laki-laki yang baru saja berbicara denganmu, siapa dia?”
“Oh, ya. Namanya Ahn Dan Tae”
“Oke, aku tau. Tapi siapa dia?”
“Namanya Ahn Dan Tae-ssi” gong shim menjawab terbata-bata, bingung dengan maksud pertanyaan presdir.


Presdir akhirnya merasa jengkel karena mendengar jawaban gong shim yang polos. “maka dari itu, aku bertanya ada hubungan apa kau dengan laki-laki itu?”
“hubungan?” gong shim kaget ditanyai seperti itu.
“berapa banyak yang kau ketahui tentang dia?”
“aku tidak tau banyak tentang dia”
“tidak banyak? Apa kau yakin?” presdir curiga dan tidak percaya ucapan gong shim.
“aku tahu sedikit tentang dia”
“sedikit?”
“sedikit lebih banyak dari itu” (hahahahahaha XD, sumpah dah ini bos dan anak buah bener2 error :D)
Presdir merasa pusing dengan jawaban-jawaban gong shim, sehingga dia meminta gong shim langsung saja mengatakan apa yang dia ketahui tentan dantae.


“kau ingin mendengar semuanya?” gong shim ngeyel masih dengan wajah polos.
“iya… semuanya”
“semuanya??”
“iya. Aku ingin mendengar semuanya!” presdir lagi-lagi mulai emosi.
Gong shim yang kebingungan muali menjelaskan apa yang ia ketahui. “Baiklah, pertama… namanya adalah Ahn Dan Tae. Dia membayar 250 dolar untuk kamarnya di atap. Dia makan tiga kali sehari di minimarket terdekat. Ah, dia adalah anggota VIP disana.aku mendengar dia ada di baris kedua setelah presiden dari perusahaan took itu karena dia memiliki banyak poin”
Presdir mengangguk-angguk mendengar penjelasn gong shim.
“dia tidak pilih-pilih makanan. Aku bahkan melihat dia mengambil makanan yang sudah jatuh” presdir sedikit terkejut mendengar yang ini.


“dia suka pakai celana Capri. Aku pribadi tidak suka pada laki-laki yang memaki celana Capri. Dia juag sering memakai sandal jepit. Kakinya sangat kotor. Cara dia berbicara…hm...sedikit menjengkelkan. Dia sangat pintar memancing kemarahan. Aku mendengar dia berbicara di telepon dengan teman-temannya, dia banyak mengumpat.” Presdir semakin mengangguk-anggukkan kepala.
“dia bekerja sebagai supir di malam hari untuk mencari nafkah. Dan ada lagi, dia memiliki firma hukum sendiri. Dia adalah seorang pengacara.
Dan hal itu langsung membuat presdir tertarik. “apa? Dia seorang pengacara? Apa kau yakin? Bagiku dia terlihat seperti sampah”
Gong shim mengiyakan. “aku pernah ke kantornya. Dia benar seorang pengacara”
Presdir cukup terkejut dengan informasi tersebut.

Gong shim tersadar bahwa segala yang dikatakannya tadi semakin memperjelas bahwa Ahn Dan Tae sama sekali bukan tipe laki-lakinya.
Presdir kemudian memberi gong shim tugas untuk mencari informasi sebanyak mungin tentang Ahn Dan Tae. Semua informasi baik itu masa lalunya, keluarga, teman-teman, atau mungkin masalah uang. Semuanya. “aku perlu tahu apa dia benar-benar seorang pengacara dan apa yang dia lakukan di tenpat kerjanya”
“kenapa aku harus mencari tahu itu?” gong shim sedikit takut.


“aku perlu tahu apa kau memenuhi syarat untuk pekerjaanmu. Kau harus menangani ini dengan serius. Aku tidak bercanda. Buktikan bahwa kau layak untuk pekerjaanmu” presdir memberi jawaban sekenanya.
“baiklah presdir, aku akan melakukannya” gong shim termakan umpan.

Gong shim sedikit ragu apa tidak apa-apa melakukan hal seperti yang di perintahkan presdir. Tapi gong shim memantapkan hati. Tidak apa-apa, ini semua untuk bosku.


Gong shim pun memutuskan untuk menghubungi dantae. Gong shim menelepon dantae tapi dengan merubah suaranya, berharap agar dantae tidak mengenalinya sebagai gong shim si tetangga. Tapi harapan tinggal harapan. Dantae bahkan sampai menumpahkan air minumnya karena kesal merasa dikerjai gong shim.



“aish,,apa yang sebenarnya kau lakukan? Apa kau terkena flu atau sesuatu? Dari mana sura hidung itu?”
“aku tidak terkena flu kok” gong shim menjawab dengan nada di-cute-kan.
“lalu itu apa? Kau terdengar sangat aneh, kau membuatku takut.”
Gong shim menyerah berakting cute. “apakah kau punya waktu malam ini?”
“tidak aku sibuk. Aku punya janji bertemu seseorang”
“begitukah?”
“kenapa?”
“tidak apa-apa, tidak usah dipikirkan. Aku hanya sedang ingin minum-minum.”
Dantae kemudian teringat kejadian saat gong shim dibully oleh senior-seniornya di kantor. Hal itu membuat dantae menyetujui ajakan gong shim.


Tanpa curiga sama sekali akan maksud dan tujuan gong shim, dantae minum dengan bersemangat. Dantae juga menceritakan sedikit tentang dirinya. Sampai akhirnya ia tersadar dan heran dengan ketertarikan gong shim terhadap hidupnya. “kenapa kau tiba-tiba tertarik dengan kisah hidupku?”
“ei, tentu saja aku tertarik. Kita kan teman”

Dantae percaya-percaya saja dengan alasan gong shim. Saat dantae ke toilet, gong shim berencana membuat dantae mabuk karena “tidak ada yang bisa menyimpan rahasia ketika mereka mabuk”
Gong shim meracik minuman untuk dantae, akan tetapi minuman tersebut tertukar saat ahjumma pemilik kedai meminta gong shim dan dantae pindah meja. Gong shim meminum minuman racikan yang seharusnya untuk dantae, hingga membua gong shim sendiri yang mabuk berat.



Dalam kondisi mabuk, gong shim muali curhat pada dantae. “sejujurnya aku tidak pernah mengatakan ini pada orang lain, aku sebenarnya sedikit bodoh”
“aku tahu, kau memang terlihat bodoh”
“tsk, bukan itu maksudku. Apa kau tahu, aku belum bisa mengkapal tabel perkalian. Berapa 7 kali 6”
“itu 42” gong shim kaget dantae bisa menjawab dengan benar. “wow, kau hebat”
Saking mabuknya, gong shim salah menyebut nama dantae menjadi Ahn Dan Taek membuat dantae sedikit kesal.
“apa-apaan kau ini? Kau sudah benar-benar mabuk” gong shim benar-benar curhat banyak pada dantae. Cerita bagaimana orang tuanya membading-bandingkan ia dengan kakaknya. Hal itu membuat dantae bersimpati padanya.

Saat perjalan pulang, gong shim mengajak dantae bermain petak umpet. Gong shim berkata dia akan pulang dengan syarat dantae menemukan tempat persembunyiannya. 


Gong shim yang mabuk bersembunyi di tumpukan sampah. Saat dantae menemukannya, gong shim tertawa terbahak-bahak.



Gong shim meminta dantae mengambil fotonya agar dia percaya bahwa dia bersembunyi di tempat sampah. HAHAHAHAH…


Gong shim kembali mengajak dantae bermain petak umet. Ini karena dantae terlambat menemukannya tadi. Dan kali ini, dantae menemukan gong shim di dalam rumah anjing. Akan tetapi itu hanya jebakan, karena gong shim memakaikan rambut palsunya pada anjing tersebut, membuat dantae kaget setengah mati.
Gong shim lagi-lagi bersembunyi di tempat sampah. Bahkan dia bersembunyi sampai tertidur. Dantae pun menggendong gong shim pulang.



Dalam gendongan dantae, gong shim yang tertidur dan mabuk meracau. “pak supir, bisakah kau menurunkanku di toko ujung jalan?”
Dantae mengiyakan sambil tersenyum.
“pak supir, apakah kau pernah melihat seseorang dipekerjakan karena jelek? Apa pentingnya mendapat pekerjaan? Kenapa mereka menyiksaku?”




“aku tidak memiliki pendidikan yang baik, keluarga yang bergengsi, ataupun pengalaman. Aku tidak berguna, tapi aku di pekerjakan, karena wajahku jelek, bukankah itu menakjubkan?”
Dantae terdiam mendengar semua keluh kesah gong shim. 




 Pagi saat akan berdandan ke kantor, gong shim serasa akan muntah. Mabuk semalam masih berpengaruh padanya. Sambil mempersiapkan diri, gong shim berbicara pada kakaknya. Gong mi bertanya bagaimana gong shim bisa kenal dengan seok joon soo. Gong shim menolak memberi jawaban.

Tiba-tiba sms dari joon soo masuk ke handphone gong shim, dan membuat gong mi penasaran. Saat gong shim keluar, gong mi langsung melihat apa isi sms joon soo tadi.



Dantae sarapan di minimarket, dan bertemu gong shim. “apa kau memiliki makanan penghangat? Kau minum banyak semalam”
Gong shim merasa gengsi mengakui mabuknya dan berharap dantae melupakan kejadian semalam.
“tentu saja, aku harus melupakan semuanya.”
Dantae kemudian menjahili gong shim dengan foto-foto yang mereka ambil semalam. Dantae sampai salah kirim (atau sengaja mengirim) foto-foto gong shim kepada joon soo, membuat gong shim syok bukan main.



Joon soo bahkan membalas sms dantae dengan hanya kalimat “ kkkkkkkkkkk”



Dantae yang menyadari gong shim akan marah padanya, berusaha untuk melarikan diri. 
Tapi gong shim bergerak cepat dan menjambak rambut dantae sekeras-kerasnya.




Dikantor gong shim melapor bahwa dia tidak menemukan apapun tentang dantae pada presdir. Presdir kemudian memberikan waktu 2 hari untuk gong shim agar menemukan semua informasi tentang dantae dan segera melapor padanya. Jika tidak, maka gong shim akan berada di posisi yang kurang menguntungkan.

Saat jam makan siang, gong mi yang teringat sms joon soo mencari cara agar gong shim tidak bertemu dengan joon soo. Dengan alasan ketinggalan stempel, gong mi meminta gong shim pulang ke rumah dan mengantarkan stempel itu ke kantornya. Tapi saat sudah di rumah, gong mi menelepon mengatakan bahwa stempel tersebut ada di kantornya. Itu hanya akal-akalan gong mi agar ia tidak bisa mendaftar di tempat yang direkomendasikan joon soo, sebaliknya gong mi lah yang mendaftar disana.


Dantae bertemu joon soo di taman. Dantae memohon agar joon soo menghapus foto kantong sampah gong shim yang tidak sengaja dikirimnya. Joon soo menolak dengan alasan dia akan menggunakan foto itu untuk tertawa saat ia merasa sedih.

Di toko furniture, joon soo mennunggu kedatangan gong shim, tapi malah gong mi yang datang. Joon soo merasa kecewa akan hal itu.



Sementara itu gong shim pergi menuju ke kantor dantae dan menemukan bahwa kantor itu sedang tidak ada orang. Gong shim masuk dan tdak sengaja melihat tumpukan foto di meja dantae. Saat melihat foto-foto itu, tiba-tiba kaca jendela kantor dantae di lempari dari luar, membuat gong shim terkejut dan berteriak ketakutan.



Beberapa orang preman masuk dan merusak kantor dantae. Ketua preman melihat gong shim dan bertanya siapa gong shim, apa gong shim bekerja disitu, dan dimana dantae berada.
Katua preman manakut-nakuti gong shim dan hampir memukul gong shim, tapi dantae datang untuk menghalangi.


“apa kau baik-baik saja” dantae mengkhawatirkan gong shim. Gong shim mengangguk mengiyakan.
“Kau pengacara Ahn? Bukankah kami sudah memperingatkanmu, jangan terlibat dalam urusan kami. Apa kau mau mati?”
Dantae sama sekali tidak menghiraukan ketua preman berbicara. Dantae malah memperhatikan kantornya yang rusak “Minta maaf karena telah merusak kantorku dan karena telah menakuti wanita ini”



“dasar brengsek. Apa kau mau aku hajar?”
“apa kalian mau melakukan ini dengan hukum atau dengan kekerasan?” dantae menantang ketua preman.


Perkelahian pun terjadi, dan di menangkan oleh dantae. Tentu saja, karena dantae memiliki kekuatan super yang bisa memprediksi gerakan dengan cepat.


Polisi datang dan terlihat sangat akrab dengan dantae. Setelah menanyakan keadaan gong shim, dante perergi mengikuti polisi untuk memberikan keterangan. 


Kedekatan dante dan  polisi tersebut membuat gong shim heran. Ahjumma teman dantae mengatakan bahwa itu karena dantae adalah mantan narapidana.
“Apa? Benarkah itu?”
“ya. Lebih tepatnya, dia adalah seorang pengacara dengan catatan criminal. Tak lama setelah dia masuk sekolah tinggi, dia terlibat perkelahian dengan seorng pengganggu. Pengganggu itu adalah anak salah satu dewan direksi di sekolah. Hanya dantae yang dikirim masuk penjara. Dia tidak dilindungi huku karena miskin dan tidak berdaya.”


“jadi itu sebabnya dia menjadi seorang pengacara? Dia ingin membantu orang-orang yang diperlakukan tidak adil”
“tidak, kurasa itu karena dia merasa bersalah. “
“bersalah?”
“saat dantae di penjara, ibunya meninggal. Dia merasa bersalah, jadi dia menebusnya dengan membantu orang-orang yang membutuhkan.”


Dantae kembali dari kantor polisi dan memanggil ahjumma dengan sebutan bibi. (oh, jadi ini bibinya -_-) Bibi menyuruh dantae dan gong shim pulang bersama-sama karena mereka serumah.


Diperjalanan, dantae melihat bahwa tangan gong shim terluka.
“ kau berdarah”
“aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja”



“apanya yang baik-baik saja. Kau berdarah. Jika kau terluka seharusnya kau mengatakannya kepadaku” dantae lalu menarik tangan gong shim, mengajak pergi mengobati lukanya.


Tapi kemudian, gong shim juga melihat luka di dahi dantae. Gong shim yang khawatir tidak menghiraukan kedekatannya dengan dantae, bahkan sampai memegang kedua pipi dante dan terlihat sangat ketakutan dengan luka itu.




Gong shim sadar bahwa mereka terlalu dekat, hingga dengan canggung gong shim langsung mundur menjauh.


***

Episode yang cukup menghibur^ ^
Di episode 3 ini, udah keliatan kalo gong mi bener-bener menjadi rival cinta gong shim. Gong mi samapi tega ngerjain adiknya supaya kesempatan bertemu joon soo jatuh kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar